YOGYAKARTA – Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kemenkumham di Yogyakarta diwarnai insiden tak terduga. Salah satu peserta, Yustika asal Banjarnegara, mengalami sakit kram perut yang cukup parah saat akan mengikuti ujian. Kondisi ini memaksa Yustika harus mengikuti ujian di ruang medis yang telah disiapkan khusus oleh panitia untuk menangani peserta yang membutuhkan bantuan medis.
Kepala Bagian Umum, Yudi Arto, menyatakan bahwa panitia bertindak responsif dalam menangani situasi ini.
“Seluruh tim bekerja dengan cepat dan tepat untuk memastikan Yustika tetap bisa mengikuti ujian tanpa mengalami gangguan kesehatan yang lebih serius,” ujar Yudi.
Keputusan untuk memindahkan Yustika ke ruang medis diambil agar ia tetap bisa fokus tanpa memperburuk kondisinya.
Dukungan dari panitia mendapat apresiasi langsung dari Budi Hartono, orang tua Yustika, yang menyampaikan rasa terima kasihnya.
"Saya sangat bersyukur dan kagum dengan respons cepat dari panitia. Bantuan ini sangat berarti, sehingga anak saya tetap bisa mengikuti ujian sesuai rencana," ucap Budi.
Pelaksanaan SKD CPNS Kemenkumham DIY tahun ini memang menjadi momen yang sangat dinantikan oleh ribuan peserta yang telah mempersiapkan diri dengan matang. Panitia seleksi berupaya keras untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan seluruh peserta dalam mengikuti ujian. Dalam kurun waktu 12 hari pelaksanaan, panitia akan menggelar 45 sesi ujian, melibatkan sekitar 1.020 peserta setiap harinya.
Ujian ini mencakup tiga materi utama, yaitu Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Ketua Panitia, Yudi Arto, menambahkan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan fasilitas kesehatan di lokasi ujian sebagai bentuk antisipasi jika ada peserta yang mengalami gangguan kesehatan.
Peristiwa ini mencerminkan komitmen panitia dalam mendukung proses seleksi yang adil dan manusiawi, memastikan bahwa setiap peserta mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengejar cita-cita sebagai ASN.
Humas Kanwil Kemenkumham DIY