Pasca penundaan eksekusi terpidana mati bagi Mary Jane, sampai dengan saat ini masih banyak media, baik lokal maupun nasional yang berupaya untuk melakukan wawancara secara langsung dengan Mary Jane. Salah satunya ialah televisi swasta nasional yang hari ini (Selasa, 18/8/15) melakukan wawancara khusus dengan Mary Janne. Dalam kesempatan tersebut Mary Jane yang didampingi oleh pengacara dan dari pihak kejaksaan tersebut, ditanya mengenai seputar kegiatan selama di dalam Lapas. Beberapa hal yang ditanyakan oleh wartawan televisi swasta nasional antara lain; kegiatan selama di Lapas, pada saat di Nusakambangan. Selain itu juga di tanyakan mengenai kronologis sampai dengan terlibat dalam narkoba. Mary Jane juga ditanya mengenai harapan-harapannya. Dalam wawancara tersebut Mary Jane mengucapkan banyak terimakasih kepada jajaran Lapas yang telah mendidik dan membimbing selama di Lapas. Selain itu, Mary Jane yang sudah fasih berbahasa Indonesia tersebut, berkesempatan melihat video anaknya yang bernyanyi dengan bahasa Filipina. Menurut Mary Jane, hal tersebut merupakan penyemangat hidupnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah, Dwi Prasetyo Santoso, dalam keterangan persnya saat mendampingi wawancara tersebut mengatakan bahwa, terkait dengan penanganan dan perlakuan Mary Jane, dilakukan sama dengan warga binaan pemasyarakatan (WBP) lainnya. Namun demikian, terdapat kesulitan yang dialami oleh para petugas Lapas Yogyakarta. Selain itu perlunya pola pembinaan khususnya bagi Mary Jane selama masa penangguhan. “perlu metode dalam masa penangguhan” ujar Dwi Prasetyo Santoso.