Dipandang Memiliki Potensi, Dirjenpas Ingin Optimalkan Hasil Karya Narapidana di Jogja

jen2

YOGYAKARTA - Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI, Sri Puguh Budi Utami memberikan pengarahan kepada seluruh pejabat struktural pemasyarakatan di lingkungan Kantor Wilayah Kemenkumham Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu (9/10/19). Acara pengarahan tersebut dilaksanakan dalam rangka memberikan penguatan-penguatan kepada jajaran pemasyarakatan di lingkungan Kanwil Kemenkumham D. I. Yogyakarta.

Beberapa poin penting yang disampaikan oleh Sri Puguh diantaranya mengenai kepedulian terhadap lingkungan sekitar, revitalisasi pemasyarakatan, dan optimalisasi hasil karya narapidana. Penguatan terkait kepedulian dilatarbelakangi karena jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan baru saja menyelenggarakan Lokakarya Regional dengan tema Pencegahan Ekstremisme Kekerasan di Penjara Selasa (8/10/19) lalu. Lokakarya tersebut diikuti oleh para pimpinan instansi yang mengurusi tentang kepenjaraan di ASEAN. Masing-masing delegasi negara akan saling bertukar informasi tentang penyelenggaraan kepenjaraan untuk mencapai sebuah perbaikan. Sri Puguh menyampaikan rasa terima kasihnya kepada jajaran Kanwil Kemenkumham D. I. Yogyakarta beserta unit pelaksana teknis yang telah peduli untuk membantu menyukseskan acara berlevel internasional tersebut.

Berikutnya, Sri Puguh menyampaikan bahwa proses revitalisasi pemasyarakatan harus terus berjalan sebagai suatu mekanisme pembinaan para narapidana menjadi lebih baik. Perubahan karakter dan tingkah laku manusia dari jahat menjadi baik tentunya tidak dapat dilakukan seketika. Perubahan tersebut akan terwujud dengan optimal apabila dilakukan melalui tahapan proses yang disebut revitalisasi pemasyarakatan. Dalam proses revitalisasi pemasyarakatan, sistem pembinaan yang akan terakomodir adalah lapas maksimum security, lapas medium security, dan lapas minimum security sebagai upaya untuk memperbaiki karakter para narapidana.

Terkahir, Sri Puguh menyampaikan terkait perlunya optimalisasi atas hasil karya narapidana di Yogyakarta.

"Yogyakarta sebagai kota budaya tentunya memiliki potensi sangat besar tak terkecuali juga hasil karya narapidananya. Ini harus kita optimalkan terus untuk menuju lapas mandiri. Beberapa lapas di Tangerang telah mampu mandiri dalam pemenuhan bahan makanan karena hasil pemberdayaan narapidana. Di Yogyakarta ini juga harus ada keinginan untuk bisa meniru, minimal ada karya unggulan narapidana yang mana itu dapat memberikan sumbangsih PNBP bagi negara. Mari kita berdayakan para narapidana dengan lebih optimal agar potensi Yogyakarta ini dapat digali lebih dalam", jelasnya dalam acara yang dilaksanakan di Wisma Tamu Kanwil Kemenkumham D. I. Yoguakarta, Jl. Tamansiswa tersebut.

Turut hadir dalam pengarahan tersebut Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham D. I. Yogyakarta, Krismono, Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham D. I
Yogyakarta, Pagar Butar Butar, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham D. I. Yogyakarta, Tedja Sukmana, para Kepala Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kanwil Kemenkumham D. I. Yogyakarta, dan para pejabat strutural baik di Kanwil maupun unit pelaksana teknis.

 jen4jen4jen4

Humas Kanwil Kemenkumham D. I. Yogyakarta - Jogja Pasti Istimewa


Cetak