YOGYAKARTA - Sebanyak 47 warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta diwisuda atas kelulusannya selama belajar di Madrasah Al-Quran "Al-Fajar" pada hari Jumat (27/9/19). Madrasah Al-Quran "Al-Fajar" merupakan tempat yang dijadikan untuk melaksanakan pembinaan melalui metode pendekatan agama di Lapas Kelas IIA Yogyakarta. Pembinaan keagamaan tersebut dapat terlaksana atas sinergi dan kolaborasi antara pihak Lapas Kelas IIA Yogyakarta dengan Kementerian Agama Kota Yogyakarta.
Acara wisuda dimulai pukul 09.00. Kepala Madrasah Al-Quran "Al-Fajar" Lapas Kelas IIA Yogyakarta, Heriyanto dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh stakeholder yang telah membantu pelaksanaan pembinaan keagamaan. Ia menambahkan bahwa WBP yang beragama muslim diwajibkan untuk mempelajari, mendalami, dan mengamalkan ilmu-ilmu keagamaan di Madrasah Al-Quran "Al-Fajar". Output yang diharapkan dari pembelajaran tersebut adalah para WBP dapat menjadikan agama sebagai pegangan untuk berintrospeksi diri, menyadari atas kesalahan, memperbaiki diri, dan yang terakhir tentunya dapat berbenah menjadi manusia yang baik sehingga saat bebas kelak dapat diterima masyarakat kembali.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Muqotib. Dalam sambutannya, Muqotib menekankan pembelajaran tentang memperbaiki diri kepada para WBP. Setiap orang tidak akan bisa terlepas dari kesalahan, namun sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah mereka yang mau bertobat dan memperbaiki diri. Madrasah Al-Quran "Al-Fajar" ini adalah sarana pembelajaran keagamaan yang baik untuk memperbaiki diri dan sangat bermanfaat bagi para WBP.
Selanjutnya, acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh perwakilan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) DIY, Mujahid. Dalam sambutannya, Mujahid menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan pembinaan di Madrasah Al-Quran "Al-Fajar".
"Sampai hari ini Madrasah Al-Quran "Al-Fajar" telah melaksanakan wisuda sebanyak 4x dengan total warga binaan yang diwisuda adalah 232 orang. Ini adalah keberhasilan yang harus diapresiasi. Saya yakin pembinaan warga binaan dengan menggunakan metode pendekatan agama akan jauh lebih efektif untuk merubah karakter menjadi lebih baik. Hal itu karena agama berhubungan langsung dengan Allah, Tuhan YME", jelasnya dalam acara yang dilaksanakan di Masjid Lapas Kelas IIA Yogyakarta.
Acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi wisuda yang diikuti oleh 47 WBP. Rincian dari WBP yang diwisuda tersebut adalah 21 orang dari kelas Iqra, 15 orang dari Qiroatil Quran, dan 11 orang dari kelas Tahfidz. Terakhir, acara ditutup dengan ceramah dari Ustadz Sutarjo kepada seluruh peserta wisuda dan undangan yang hadir.
Humas Kanwil Kemenkumham D. I. Yogyakarta - Jogja Pasti Istimewa