InspiraZI#1: Mengupas Zona Integritas

logo wbbm

Apa itu Zona Integritas?

Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja. Sedangkan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.

Zona Integritas dibentuk melalui berbagai kebijakan yang mengatur kelakuan dan tanggung jawab dari pegawai. Beberapa contoh kebijakan yang menjadi fondasi dari Zona Integritas meliputi komitmen pimpinan dalam pencegahan korupsi, peran kepanitiaan dalam pengawasan area rawan korupsi, dan pemberian reward dan punishment yang adil kepada pegawai.

Bagaimana Zona Integritas dirancang?

Zona Integritas dirancang dengan mengikutsertakan seluruh bagian dalam organisasi, termasuk pegawai dan pimpinan, dalam meningkatkan kepatuhan pada aturan, ketaatandilan pada prosedur dan etika kerja, serta mencegah tindak korupsi. Untuk merancang Zona Integritas, perlu mempertimbangkan beberapa kiat penting, yaitu:

  1. Memilih pimpinan yang baik: Pimpinan yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa Zona Integritas dibentuk, dijalankan dan dipertahankan dengan baik. Pimpinan yang baik dapat memastikan bahwa organisasi memiliki pengawasan yang baik, transparansi, dan akuntabilitas yang kuat.
  2. Pengambilan keputusan yang adil: Pengambilan keputusan yang adil adalah hal yang sangat penting dalam pengelolaan organisasi. Pengambilan keputusan yang adil dapat mengurangi kemungkinan korupsi dan melindungi hak-hak pegawai.
  3. Pelatihan dan pengembangan: Pelatihan dan pengembangan yang baik bagi setiap pegawai sangat penting untuk memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan tugas mereka secara efektif. Pelatihan dan pengembangan juga dapat membantu memastikan bahwa organisasi memiliki budaya yang sehat.
  4. Pengawasan yang baik: Pengawasan yang baik tidak hanya memastikan bahwa organisasi memiliki sistem yang kuat untuk mencegah tindak korupsi, tetapi juga dapat membantu memastikan bahwa organisasi memiliki prosedur dan prosedur yang sesuai dengan peraturan dan hukum.
  5. Akuntabilitas dan transparansi: Akuntabilitas dan transparansi adalah elemen penting dalam pengelolaan organisasi. Akuntabilitas dapat memastikan bahwa setiap pegawai bertanggung jawab atas tindakan mereka, sedangkan transparansi dapat memastikan bahwa organisasi memiliki kebijakan yang jelas dan transparan.

Apakah efektif pemberlakuan sanksi dan reward dalam pembangunan Zona Integritas?

Pemberlakuan sanksi dan reward sangat efektif dalam pembangunan Zona Integritas. Sanksi dan reward memiliki fungsi yang penting dalam meningkatkan ketaatandilan dan menciptakan iklim bisnis yang kondusif.

Sanksi dapat membentuk sistem penghargaan dan sanksi yang adil dan proporsional sebagai imbalan atas kinerja dan tindakan yang baik dan buruk. Hal ini dapat menjaga integritas organisasi/instansi dan mencegah tindak korupsi.

Namun, penting untuk diingat bahwa sanksi yang berlebihan dapat membuat pegawai merasa frustrasi dan kehilangan motivasi. Oleh karena itu, penting untuk mencari keseimbangan yang tepat antara sanksi dan reward.

Dalam hal ini, penting untuk memastikan bahwa sanksi dan reward yang digunakan membuat pegawai merasa dihargai dan ditopang, serta memberikan insentif yang cukup untuk menjaga ketaatandilan dan integritas.

 

Author: Muhammad Iqbal Anugerah Thang (Pengelola Jaringan Dokumentasi) 

Sumber: rangkuman berbagai referensi


Cetak