YOGYAKARTA - Para Sesepuh Pengayoman menerbitkan buku bertajuk 'Sesepuh Berbagi' yang berisi pengalaman selama mengabdi di Kementerian Hukum dan HAM. Jajaran Kantor Wilayah Kemenkumham DIY diharapkan dapat memetik pelajaran dari pengalaman berharga yang tertuang dalam buku tersebut.
Sosialisasi Buku 'Sesepuh Berbagi' dilaksanakan di Aula Kanwil Kemenkumham DIY, Jumat (20/5/2022), dan dihadiri langsung para Sesepuh Pengayoman, yakni Hasanuddin Masaile, Mardjaman, Murdiyanto, dan Muqowimul Amal. Hasanudin mengawalinya dengan memberikan penyegaran terkait Hukum Nilai Tambah, dan menjelaskan bahwa seorang pemimpin juga harus bisa memajukan orang lain.
"Kepemimpinan bukanlah bagaimana kita dapat memajukan diri kita, tetapi seberapa jauh kita memajukan orang lain. Orang akan menang dalam bersaing dan menang bukan melalui kekuatan, tapi melalui pelayanan. Semuanya bisa terwujud dengan nilai tambahan, yaitu dengan melayani orang lain," ujar Mantan Sekretaris Jenderal Kemenkumham ini.
Buku 'Sesepuh Berbagi' didedikasikan dan dipersembahkan dalam rangkaian Hari Bakti Pemasyarakatan ke-58. Mardjaman menyebutkan ide awal penulisan buku ini adalah para Sesepuh ingin memberikan legacy bahwa nilai-nilai yang diemban di Kementerian Hukum dan HAM dapat dipahami dan diteruskan oleh generasi mendatang.
"Kita ingin menjaga nilai-nilai yang tidak boleh berhenti dan terputus, supaya Anda semua juga memahami, karena kepemimpinan ini adalah amanah. Buku ini saya kira layak dibaca untuk dibaca seluruh masyarakat," kata Mardjaman.
Senada dengan Mardjaman, Murdiyanto juga mengamini ide penulisan buku ini dari para Sesepuh. Meski telah Purna Bhakti, para Sesepuh tidak ingin berhenti mengabdi kepada negara tercinta.
"Meski sudah Purna Bhakti, tak akan terbersit setitik niat pun untuk tidak berbakti pada negeri," tuturnya.
Sementara itu, Muqowimul Amal menjelaskan Buku 'Sesepuh Berbagi' berisi tulisan tentang pengalaman dari 23 kontributor dalam penyelenggaraan tugas-tugas Pemasyarakatan yang pernah dilakukan saat masih aktif bekerja. Ia juga menjabarkan filosofi dari sampul buku yang bergambar dua lilin yang saling berbagi cahaya.
"Cover buku menggambarkan dua lilin yang berbagi cahaya. Diharapkan Bapak Ibu sekalian juga menjadi lilin yang membagikan cahaya kepada lilin-lilin berikutnya. Mudah-mudahan isi dari buku bisa menjadi semacam penerang," jelas Awal.
Kakanwil Kemenkumham DIY Imam Jauhari pada kesempatan tersebut menyatakan dengan bangga bahwa dari 17 satuan kerja, telah ada tujuh satuan kerja yang telah berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), termasuk Kantor Wilayah, dan satu satuan kerja telah berpredikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), yakni Rupbasan Kelas II Wates. Imam memohon dukungan para Sesepuh Pengayoman untuk proses pembangunan Zona Integritas jajaran Kanwil Kemenkumham DIY.
"Kami berterima kasih yang tak terhingga, dan berkenan para Sesepuh dapat memberikan seluruh ilmu dan pengalamannya serta strategi dalam pengabdiannya untuk kami semua. Saya berharap seluruh jajaran Kanwil Kemenkumham DIY dapat mengambil ilmu dan pelajaran yang luar biasa dari kegiatan hari ini, yang bisa menjadi motivasi untuk kita dalam berkinerja di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM," ujar Imam.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut para Purna Bhakti Pengayoman, Kepala Divisi Administrasi Mutia Farida, Kepala Divisi Pemasyarakatan Gusti Ayu Putu Suwardani, pejabat administrator dan pengawas, serta para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan dan Keimigrasian.
(AZR/Humas Kanwil Kemenkumham D.I. Yogyakarta - Jogja Pasti Istimewa)