YOGYAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly menjadi pembicara dalam Roving Seminar Kekayaan Intelektual di Yogyakarta. Yasonna mengapresiasi tingginya permohonan pendaftaran Kekayaan Intelektual di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Untuk diketahui, Provinsi DIY menempati peringkat 5 permohonan hak cipta terbanyak di Indonesia. DIY juga menempati peringkat 8 terbanyak untuk permohonan pendaftaran merek.
"Ini betul-betul kalau secara proporsional daerah Yogyakarta lebih tinggi permohonan kekayaan intelektualnya. Kami dari Kemenkumham sangat mengapresiasi para Kepala Daerah yang mendorong pendaftaran-pendaftaran kekayaan intelektual di daerahnya," kata Yasonna di Ballroom Hotel Tentrem Yogyakarta, Kamis (21/7/2022).
Yasonna menyebut Provinsi DIY memiliki kultur budaya, seni, dan ekspresi budaya tradisional yang sangat terpelihara. Ia mendorong para pelaku industri kreatif dan UMKM untuk mendaftarkan kekayaan intelektualnya.
"Para pelaku-pelaku seni kami dorong untuk mendaftarkan kekayaan intelektualnya yang memiliki khas kreasi dan inovasi. Kita lahirkan inovasi-inovasi baru, kreasi-kreasi baru yang pada gilirannya akan mendatangkan keuntungan ekonomi buat kita," ujarnya.
Yasonna juga mengapresiasi adanya Balai Pengelolaan Kekayaan Intelektual di Yogyakarta. Hal itu dinilainya sebagai wujud dukungan pemerintah daerah untuk mendorong semakin banyak kekayaan intelektual yang terdaftar di daerahnya.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X turut hadir dan memberikan sambutan dalam Roving Seminar Kekayaan Intelektual di Yogyakarta. Sri Sultan mengatakan bahwa sudah selayaknya masyarakat paham pentingnya perlindungan Kekayaan Intelektual.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DIY Imam Jauhari bersama jajaran Pimpinan Tinggi Pratama turut hadir dalam kegiatan tersebut. Kakanwil bersama jajaran menemani Menkumham Yasonna berkeliling meninjau pameran produk UMKM di DIY, tak terkecuali produk unggulan hasil pembinaan Lembaga Pemasyarakatan.
(AZR/Humas Kanwil Kemenkumham D.I. Yogyakarta - Jogja Pasti Istimewa)